Semua mengalihkan tatapan ke arah Carla, yang menyatakan rasa tidak setujunya. Terlebih nana. Dia berbalik dan menatap tajam ke arah Carla.
“Aku tidak setuju, itu urusan Ibumu dan Suamiku. Kamu, tidak ada urusan dalam masalah ini. Karena Ibumu mengingkari p********n itu, maka dia yang harus bertanggung jawab. Seandainyapun, dia enggak mau mengaku. Aku yang akan membayar kembali untuk tanah ini. Karena aku, menantu di sini.” Carla berbicara dengan sangat tenang, menekan kata Suami untuk melihat reaksi Nana.
Terlihat reaksi tidak suka yang ditunjukkan oleh Nana, dan Carla tersenyum tipis melihatnya.
“Urusan Ibuku, juga menjadi urusanku. Kalau Ibuku mengingkari, maka aku sebagai anaknya yang akan bertanggung jawab,” balas Nana tidak mau kalah pada argumen Carla. Walau hatinya sakit, saa
