Part 2 : Sepenggal Kisah Indah ( eps. 2 )

1153 Words
Episode 2 Tatapannya Malam itu Dua hari sudah sejak jalan-jalan kami di hari natal itu. Luna membangunkan dan membuatkan aku sarapan setiap pagi , dan pada sore hari , sekitar jam 4 , ia jalan kaki , lalu naik trem ke tempat kerjanya . Sore itu , aku berjalan mengantarnya lalu ikut naik trem ke tempat kerjanya “ nah , ini tempat kerja aku. Kalo mau makan disini , biasanya orang pesan meja dari dua atau tiga hari sebelumnya . Kamu kalau mau masuk , nanti bilang sama temen aku aja , nanti lewat pintu belakang. “ “ boleh , nanti bisa diatur. “ Restoran itu restoran khas Eropa , yang menyajikan masakan Francis , Italia , jerman , tapi kebanyakan Francis . Aku lihat di menu dan menu paling murah harganya 80 ribu. Sangat mahal untuk kantong rakyat biasa bahkan rakyat menengah sekalipun. Restoran itu mungkin dikhususkan untuk kaum elite. Tapi demi melihat Luna , aku rela keluar uang banyak Mulanya , aku pergi ke butik terdekat dan membeli satu setel pakaian formal seharga 200 ribu . Tidak perlu bermerek , yang penting rapi dan elegan. Top formal , jas hitam , rompi hitam , celana hitam, aku persis seperti mafia. Aku lalu masuk dan duduk kurang lebih pukul delapan malam , dengan mengaku sebagai orang lain. Malam itu , aku mengambil meja milik tuan Aditya. Luna tersenyum dan nyaris tertawa saat aku duduk tidak jauh darinya . Rencanaku hanyalah memesan satu cangkir minuman mahal seharga 200 ribu , lalu kabur dari restoran itu. Luna lalu mengambil mic , dan mulai menyanyikan sebuah lagu . “ I don't want a lot for Christmas There's just one thing I need I don't care about the presents Underneath the Christmas tree I just want you for my own More than you could ever know Make my wish come true All I want for Christmas Is you “ “ I don't want a lot for Christmas There is just one thing I need I don't care about the presents Underneath the Christmas tree I don't need to hang my stocking There upon the fireplace Santa Claus won't make me happy With a toy on Christmas day I just want you for my own More than you could ever know Make my wish come true All I want for Christmas is you “ mariah carey - all i want for christmas is you Aku suka sekali lagu itu , ia tersenyum dan aku juga tersenyum. Ketika aku hendak beranjak dari meja itu dan pergi , seorang bangsawan masuk ke restoran itu , seorang bangsawan yang paling dihormati di kadipaten Pajajaran , Sang Adipati muda yang aku temui di pemandian itu Tatap mata Luna berubah ketika ia melihat adipati itu. Dan Sang Adipati muda , juga menatap Luna dengan tatapan berbeda. Ia berjalan perlahan dan duduk di mejanya. Aku sadar ada yang berbeda dengan tatap mata itu. Ada membaca ada sesuatu diantara kami berdua. Luna lalu menghapus air matanya dan kembali menatapku , lalu ia pura-pura tersenyum. Aku segera membayar dan keluar sebelum pemilik meja ini datang dan duduk di mejanya. “ sayaaaang , kamu tadi kok bisa masuk siiih!“ Saat pulang kerja , Luna pura-pura tersenyum seolah tidak terjadi apa-apa. Aku pun begitu , aku ikut tersenyum. Mobil Adipati masih di terparkir di luar restoran. Saat Sang Adipati tiba dengan istrinya , aku dapat melihat tatapan yang berbeda dari mata Luna. Matanya sempat berkaca-kaca , walaupun ia sempat menghapusnya dan tersenyum kepadaku. Mungkin ada sesuatu diantara mereka berdua , namun apapun itu aku harap ia telah menghapusnya dan sudi memulai lembar baru denganku. “ Sayang .... ambillah seluruh kekuatan yang tersisa di dalam diriku. Kembalilah menjadi anak muda, hidup bahagialah , dan lupakan semua dendammu , dan kerinduanmu kepada diriku. “ “ Xiao xiao .... “ Dua hari setelah tahun baru , aku kembali mimpi buruk. Aku terbangun di sofa itu , sekitar pukul setengah 5 pagi. Bayang-bayang Xiao kembali muncul di kepalaku. Aku kembali ingat perkataannya. Cairan itu , apakah miliknya? Apakah karena itulah aku kembali muda seperti ini? Pagi itu langit bergemuruh. Semua orang yang berada di dalam , maupun di luar , melihat ke langit yang sedang bergemuruh. Aku pun begitu . Suara itu sangat keras sehingga hampir semua orang mendengarnya. Aku melihat mesin terbang itu melintas di langit. Satu dari sedikit mesin terbang yang masih beroperasi di masa Kerajaan. Semua anak-anak rela keluar di tengah suhu yang dingin , demi melihat seperti apa mesin terbang itu. Mesin terbang yang dirancang dan dibuat pada zaman Salju putih , Gundala. Bentuknya meniru pesawat vtol XC-142 buatan AS , dan mesin terbang ini mampu menempuh jarak 6000 km serta mengangkut 32 prajurit sekaligus. Mesin terbang ini disebut-sebut sebagai mesin terbang terbesar dan tercanggih yang pernah dibuat pada zaman kerajaan. Biasanya , mesin terbang ini mengangkut orang-orang penting seperti Adipati , Pangeran , Jendral dan panglima perang. Pagi itu masih pukul 5 dan suhu di luar mencapai -22. Trem tidak beroperasi lagi karena terlalu dingin dan salju yang terlalu tebal. Namun becak orang dan dokar masih nekat beroperasi. Kebanyakan orang jalan kaki sambil mengenakan baju kutup ke tempat kerja. Pagi itu , aku berjalan menujToserba tempat Bibinya Luna bekerja. “ mereka masih belum tiba , bagaimana ini! Bukannya seharusnya kemarin sore sudah sampai? “ Aku melihat Jinny , sahabat baik Luna , gelisah karena sesuatu. Aku sebenarnya datang untuk membeli kopi dan Roti. Dan ketika aku masuk , di pagi-pagi buta itu. Jinny langsung berjalan menghampiriku. “ Edi kan? Anu.... aku.... aku boleh minta tolong ? “ ia bertanya dengan bahasa mandarin . “ kenapa tidak? Ada apa ? “ aku mengangguk dan bersedia menolongnya. “ begini , kakakku , kemarin pagi seharusnya berangkat dari Cianjur dengan gerobak kuda , buat mengantar persediaan dari gudang. Harusnya mereka sampai kemarin sore , tapi sampai sekarang mereka belum sampai. Kamu mau bantu aku? Ke cianjur buat mastiin kakak udah berangkat atau belum? Aku takut , kakak kenapa-napa?” Berbeda seperti jaman modern , tidak semua orang punya telepon yang berfungsi di zaman ini. Jinny cuma tahu kalau biasanya , beberapa hari sekali , kakaknya berangkat ke Bandung dari Cianjur untuk mengantar persedian buat toko mereka. Dan kemarin sore , kakaknya belum sampai di Bandung. Tentu saja , Jinny ingin aku pergi ke Cianjur untuk memastikan apakah kakaknya sudah berangkat, atau belum? Dan jika terjadi apa-apa , ia ingin aku mencari kakaknya. “ ini , ambillah , untuk kamu “ ia sempat menyodorkan uang 100 ribu sebagai uang muka tapi aku menolaknya. “ ah tidak usah , aku berangkat dulu , lebih cepat lebih baik. “ Aku meminjam jaket kutub dari toko Jinny dan langsung berjalan kaki ke kandang kuda. Sekitar satu jam kemudian , ketika matahari sudah terbit, aku langsung berkuda ke Cianjur. Biasanya butuh waktu 5 sampai 8 jam untuk ke sana dengan kuda. Tergantung seberapa cepat kalian memacu kuda. Kupacu kudaku agar bisa sampai secepatnya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD