Aku tertawa senang waktu keesokannya dan menemukan istri peaku masih setia tidur dan memelukku.Dia memang sudah memakai baju lengkap,beda dengan aku yang masih telanjang,pasti subuh tadi dia bangun untuk sholat dulu.Aku jadi mencium wajahnya yang terlelap dengan cantik.Heran sih dia gak merengek untuk aku ikutan sholat. Aku lalu tertawa lagi,mendapati kenyatan kalo semalam kami tempur sampai hampir pagi.Hebatkan si Neneng bisa tetap bangun subuh.Aku tau,karena rambutnya masih setengah basah. “Jam berapa yang…..”tanyanya masih dengan mata terpejam. “Jam 10”jawabku setelah mengambil handphoneku untuk melihat jam. “Masih ngantuk”jawabnya lalu berbalik memungguiku. Aku tertawa lalu memeluknya lagi,setelah menaruh handphone. “Mau makan gak?”tanyaku sudah menciuminya lagi. “Nanti…sana sih