Dengan perasaan berdebar, Rahmi masuk lewat pintu samping. Ia mendengar suara pembicaraan dari ruang tengah. Namanya, dan Ardan terdengar disebut. "Assalamualaikum." Rahmi memberi salam. "Waalaikum salam." Sahutan dari banyak orang yang ada di dalam rumah. Rahmi masuk ke ruang tengah, tempat di mana keluarga biasa berkumpul. "Sini, Sayang." Rara menggapai kan tangan. Rahmi menatap semua yang duduk di ruang tengah. Aska, Asifa, Asma, Ziah, ibu Al, Rara, Razzi, Al, Vanda, dan Andri duduk di sofa biasa. Sedang Aya, Aay, Aan, dan Ardan duduk di sofa jari. Tak terlihat si kembar meski sepeda mereka ada di luar. Rahmi mencium punggung tangan semua yang ada di ruang tengah. "Adik-adik mana, sepedanya ada di luar?" Tanya Rahmi, karena tidak melihat adanya si kembar. "Di kamar atas," jawab A