Aay jadi bingung melihat sikap Rara. "Kamu mimpi apa?" Tanya Aay sambil memperhatikan wajah Rara. "Mimpi cium kamu, eh!" Rara menutup mulut dengan telapak tangannya. Ia menyesal karena sudah keceplosan. "Apa!?" Mata Aay membesar menatap Rara. Jawaban yang sangat tidak diduga olehnya "Jangan geer ya!" Mata Rara melotot ke arah Aay. Aay tak bisa menahan tawa. "Anak gadis kok m***m pikirannya," ucap Aay. "Mimpi ciuman kok dikata m***m. Itu cuma ciuman bibir, tahu!" Rara bangkit, ia mengikuti langkah Aay mendekati tungku. "Kamu pernah ciuman?" Aay bertanya tanpa menatap Rara, ia menyiapkan makanan untuk mereka. "Belum." Kepala Rara menggeleng. "Kok tahu caranya seperti itu." Aay penasaran. "Seperti apa?" Mata Rara melotot kesal. "Bibirmu mengisap ujung bantal persis sedang mengisa