Peduli

1240 Words

Beberapa jam berlalu. Queen masih duduk di tempatnya. Ia merasa sudah sangat lelah menunggu operasi yang tak kunjung selesai. Dia memejamkan matanya. Hingga tertidur pulas. Melipat kedua tangannya diatas dadanya. Tak lama, Varo keluar dari ruang operasi. "Operasi hari ini berjalan lancar." ucap salah satu temannya. "Semua juga berkat kalian." "Aku heran, kenapa bisa kamu jadi dokter. Padahal orang tua kamu kaya. Tapi, kamu malah memilih hidup sederhana." Varo menoleh, menatap temannya. "Sssttt... Diamlah! Jangan sampai ada yang tahu tentang itu." ucap Varo. Mereka yang terus berbincang. Seketika Kedua matanya tertuju pada sosok wanita yang tertidur dengan kepala miring ke kiri. "Dasar aneh! Kenapa dia menggangguku?" kata Varo kesal. "Sepertinya dia sayang banget sama kamu. Samp

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD