Tiga anak manusia yang masih berdarah muda itu duduk saling diam di kursi panjang. Begitu kebetulan, karna tepat di samping toko optik itu adalah kedai ice cream. Begitu mereka terusir karna membuat keributan, ketiganya keluar menuju kedai. Selly melirik ke kiri, terlihat Pasha yang sibuk membenarkan rambut. Rambutnya memang jadi berantakan setelah di jambak oleh Awan. Dia menggigit bibir bawah, merasa sangat bersalah. Menunduk, lalu menoleh ke kanannya. Awan melipat kedua tangan di bawah d**a dengan wajah super sadis. Terlihat lengannya ada sedikit luka gores, pasti kuku tangan Pasha tadi sempat mengenai kulit putihnya. Akhirnya gadis mungil ini menunduk, menghembuskan nafas panjangnya. “Sel,” “Udik,” Selly mengangkat kepala ketika dua suara itu terdengar di kedua telinganya. Menoleh,