Selly mendesah kasar saat tau jika ternyata konter milik Kleve hari ini enggak buka. Udah nunggu sampai siang, sampai ngundur jadwal berangkat untuk bersih-bersih, tapi ternyata malah libur. Pukul sepuluh, ia baru berangkat menuju ke rumah Awan, karna hari ini memang jadwalnya untuk urus bayi gede itu. Tersenyum lebar ketika berpapasan dengan pak Sardi yang sedang memotongi rumput di halaman depan. Kedua mata menyipit dengan bibir yang sedikit mengerucut. Udah siang, bahkan hampir jam sebelas. Kenapa motornya Awan masih ada di garasi? Ia pun menyetandarkan sepeda, menaruhnya tepat di samping motor gede itu. Segera melangkah masuk menuju ke dapur. Mengambil piring dan menyajikan singkong goreng yang ia bawa dari rumah tadi. Sengaja sih, dia pengen bagi cemilan ini sama pak Sardi. “Pak!”