Kebahagiaan Avi saat ini hanya satu; bersama dengan pria hujannya. Kebahagiaan David pun hanya satu; bersama dengan wanita hujannya yang telah lama hilang. Cinta sesungguhnya. Keduanya keluar dari Bianglala setelah menyelesaikan ciuman pertama mereka dalam keadaan hati yang bahagia. Avi tidak pernah berhenti tersenyum, begitu juga dengan David. Serasa dunia milik bersama. Mungkin itulah yang keduanya rasakan saat ini. "Aku lapar," ucap Avi seraya menyentuh perutnya. Padahal ia sudah sarapan yang banyak tadi, tapi rupanya perutnya tidak bisa diajak berkompromi. Dan juga, ingat, ada satu nyawa yang harus ia hidupi. David melepaskan pegangan tangannya dan melihat jam. Belum waktunya makan siang, tapi ia tidak mungkin menunggu sampai beberapa jam. Karena mungkin saja itu akan mengganggu Av