CHAPTER 9

6152 Words

Lavi menatap David tidak percaya. Bahkan tetes air mata sudah berhasil membasahi wajahnya. Ia mengambil tas tangannya dan pergi meninggalkan David yang tertidur dengan pulas. Ia keluar dari kamar David dengan langkah yang berat. Dan otomatis ia keluar dari rumah mewah itu. "Agh..." Lavi teriak dan menjambak rambutnya tidak percaya. David Alvareno, pria yang selama ini ia anggap cintanya, secepat itu melupakan dirinya hanya karena kejadian yang membuat Avi hamil. Oh astaga, mengapa ia harus mengalami ini semua? Sudah cukup ia kehilangan keluarganya, dan sekarang ia harus kehilangan pria yang sangat ia cintai? Lavi mengembuskan napasnya. Ia menghapus air matanya dan berjalan untuk mencari taksi. Namun, tidak ada satupun taksi yang ia dapatkan. Ia bingung harus menghubungi siapa. Ia tidak

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD