Pratiwi dengan wajah yang pucat dan pasrah karena tidak tahu dengan kondisi sebenarnya hanya bisa duduk di sana menerima siraman air kembang dari gadis yang mengenakan selendang itu. Bram menatap ke arah gadis yang tengah menyiraminya. “Kamu hanya perlu .... “ Gadis itu menatap tajam ke arah Pratiwi kembali. Bram, sosok pria b***t yang rela melakukan perjanjian dengan gadis itu. Perjanjian konyol yang harus menjadikan Pratiwi sebagai tumbalnya. Mahkota dan harga diri Pratiwi sebagai perempuan harus hancur bak gelas yang dipecahkan secara terpaksa. Hancur tak tersisa. Laki-laki biadab yang mengorbankan orang lain demi mendapatkan orang yang dikagumi. Pratiwi hanya bisa menangis tersedu kala melihat dirinya tidak mengenakan sehelai benang pun. Air matanya bercucuran bercampur dengan air k