Hendrik masih merebahkan tubuhnya di ranjang empuk kamar hotel mewah itu. Hendrik baru saja menghubungi Arum lewat panggilan video. Selama tiga hari di Jakarta seperti lebih dari sepuluh kali Hendrik menghubungi Arum itu belum termasuk perbincangan di w******p dan panggilan telepon biasa juga pesan suara. Kebiasaan yang berubah itu jelas membuat Arum merasa heran, Hendrikpun merasakan rasa heran yang sama melihat dirinya yang berubah menjadi posesif terhadap Arum. Tapi, ia tetap saja melakukan hal itu demi mendamaikan dirinya sendiri. Tiba-tiba ponsel Hendrik berdering, serta merta Hendrik mengambil ponselnya dan melihat siapa yang memanggil. "AYUMI", untuk apa dia menghubungiku lagi?" batin Hendrik menggumam. Hendrik bingung, malam telah larut dan Ayumi menghubungi dirinya, apa yang