“Kau akan hancur jika menyentuhnya.” Seketika Qian mendongak mendengar suara itu. Dan benar saja, saat ini Raga tengah berdiri di sampingnya dengan tangan yang menahan tangan Alex di udara. Bahkan ia dapat melihat Raga mencengkram tangan Alex hingga membuatnya meringis. “Tsk, kau!” Alex berusaha menarik tangannya namun Raga kian menguatkan cengkramannya seolah ingin meremukkannya saat itu juga. “Raga!” Qian berusaha meminta Raga berhenti sebelum mengundang perhatian. Saat ini beberapa orang yang sebelumnya tampak sibuk dengan pekerjaan mereka menoleh ke arahnya. Ia tidak ingin terjadi keributan dan mengundang kecurigaan dan perhatian banyak orang. Raga segera menghempas tangan Alex hingga pergelangan tangannya memerah. Kemudian ia yang sebelumnya berdiri di samping Qian maju selangka