Mengesampingkan identitas pemuda ini, Davis menyetujuinya dan menolong pemuda yang sedang terluka di bagian perutnya. Dia melirik pemuda di sampingnya dan melihat kelelahan di mata pemuda itu. Rumah sakit juga sedang libur. Jadi, dia membawanya ke rumahnya. Lagi pula, hanya satu malam. Davis akan membawa pulang anak itu dan menunggu besok setelah dia cukup istirahat untuk mencari keluarganya. Saat memikirkan hal itu, dia mengemudi sampai ke vila. Rumah itu kosong hari ini, Bibi Yuna sedang tidak bertugas dan pelayan yang lain belum kembali dari liburan tahun baru. Davis menggantarnya ke kamar tamu. Berada di lingkungan yang baru, sifat ingin tahu pemuda itu menyebabkannya memegang benda-benda di situ. Sepasang mata indahnya tampak gembira. "Kakak, apakah ini rumahmu? Bagus sekali!"