bab 23

1644 Words

"Tunggu ... tunggu ...." Gadis cantik itu berlari mengejar pintu lift yang hampir saja tertutup, lalu ada sebuah tangan yang menghalangi dari dalam hingga pintu itu kembali terbuka. Seperti de Javu, semuanya seolah kembali pada waktu yang telah berlalu dan kepingan puzzle sebuah kegiatan yang pernah di jalani. "Terima kasih," ujar gadis cantik itu saat ia memasuki lift, mengatakan rasa terima kasihnya pada seorang lelaki yang telah membantunya agar tidak begitu terlambat pada hari pertamanya bekerja ini. Lelaki yang berdiri di sebelahnya hanya tersenyum pertanda jika rasa terima kasih yang gadis itu ucapkan di terima. Ting. Bunyi suara lift menandakan jika pintu itu segera terbuka karena sekarang alat telah membawa Jenar ke lantai yang dia tuju, lantai tiga. "Mari, Pak, saya du

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD