Meisya memasuki rumahnya setelah mengunci pintu depan dan pintu belakang klinik, memastikan semua aman sebelum meninggalkan tempat itu. Rumahnya sudah sepi, lampu lantai satu juga sudah di padamkan pertanda jika sang penghuni sudah berpindah ke lantai dua di mana kamar mereka berada. Wanita itu segera menyusul kedua lelaki tercintanya ke atas dan langsung memasuki kamar Abraar, ia berjalan mendekati ranjang dengan hati hati dan tanpa suara saat menyadari jika bocah itu sudah terlelap sedangkan sang suami yang berada di sebelah bocah itu tersenyum menyadari kedatangan istrinya. "Abraar bobok dari tadi?" tanya Meisya yang beringsut duduk di tepi ranjang lalu mengambil tangan mungil sang putra lalu menggenggamnya. "Iya, minta di bacain buku cerita tapi baru beberapa halaman udah bobok,"