Damn Things | 3

2907 Words

Lynn menatap lagi jalanan yang ia lalui bersama Louis dan teman-teman satu timnya, tempat di mana dirinya akan rapat adalah di perusahaan pemilik proyek Hotel & Mall itu, dan Lynn tidak mungkin lupa jalan menuju kantor Dave, sungguh dalam hatinya ia berdoa jika dari banyaknya gedung pencakar langit yang ada di komplek perusahaan Dave, mobil yang akan membawanya tidak akan berhenti di kantor Dave. “Kumohon jangan pria itu, Tuhan. Sudah cukup aku bertemu dengannya di rumah, aku tidak ingin kejutan seperti ini darimu, kumohon Tuhan.” Lynn terus menggumam dalam hati, benar-benar berharap jika dugaannya meleset. ‘Ya, dari sekian banyak perusahaan tidak mungkin pria itu,’ Lynn menggumam, berusaha meyakinkan dirinya sekali lagi. “Yakk, kau belum memberi tahuku bagaimana kau mengenal Presdir,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD