22. Emosi

1549 Words

Rumah indah nan megah itu terasa hampa, karena hanya dihuni oleh dua insan yang saling berdiam diri tanpa adanya tawa dan canda layaknya orang berumah tangga seperti biasa. Sang nyonya besar sedang berada di ruang keluarga sambil menikmati keripik pisang dan menonton film yang sedang popular. Bahkan saat sang suami duduk di sebelahnya pun, wanita itu tak menghiraukannya. "Ulfa." Refi mencolek-colek lengan Ulfa. "Ul." panggil Refi lagi. Refi mendengus saat Ulfa tak juga merespon panggilannya. "Ulfa sayang." panggil Refi manja sambil memeluk tubuh Ulfa dari samping. "Kak Refi! Lo apa-apaan sih." Ulfa mendorong tubuh Refi sampai terlepas dari tubuhnya. "Lagian lo dipanggil-panggil tidak nyahut-nyahut." balas Refi mendengus. "Apa sih? Tidak tahu orang lagi serius apa kali ya." gerutu U

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD