Ketujuh orang itu masih berdiam diri di sebuah kafe pinggir jalan. Rio mengajak ketiga sahabatnya untuk ikut bersamanya. Sedangkan Devi mengajak Sinah ikut pula bersamanya. Zahra memilih pergi karena dirinya harus cepat-cepat pulang. Ulfa sendiri bisa ada di antara mereka karena tadi Ulfa kembali kepada Sinah untuk meminta kunci mobilnya yang tertinggal di tas Sinah. "Nama lo itu Devi Melisa Zahra Pratama, panggilan lo Zahra. Pas kecil lo enggak pernah jauh dari gue sedetik pun. Sampai pada suatu hari, Bunda bertengkar besar-besaran sama Ayah karena Bunda ketahuan selingkuh. Di situ Bunda pergi bawa lo dan Ayah bunuh diri karena frustasi." Rio menundukkan kepalanya merasa malu akan cerita hidupnya kepada teman-temannya. "Selama ini gue selalu cari lo ke mana-mana. Gue kangen sama lo, Ra.