Saat Kara kembali dari jalan-jalan pagi, dia terkejut menemukan Theo dalam sosok singa. Ukurannya dua kali lebih besar dari ukuran singa normal. Terlalu mengintimidasi dan memikat. “Oh, kau sudah kembali. Kupikir aku ditinggalkan lagi. Bangun-bangun kau sudah menghilang begitu saja.” Dengan santainya Theo berjalan mendekati Kara. Dalam hati berharap dibelai-belai seperti yang biasa Kara lakukan pada Kori. Theo tak sadar diri, sosok singanya tidak lucu sama sekali. Mana mungkin Kara mau memanjakan. “Udaranya segar, jadi aku pergi jalan-jalan sebentar.” Badan Kara bergerak mundur sendiri, tak terbiasa berhadapan dengan sosok yang besar. Theo tampaknya sadar kalau Kara tak merasa nyaman. Dia berhenti berjalan, duduk di ambang pintu seperti penjaga. “Apa kau takut padaku?” Hatinya sedikit