"Mencintaiku? A-apa maksudmu, Adrian?" Adrian melangkah lebih mendekat pada Clary, ia menarik badan Clary untuk menghadap ke arahnya. "Itulah kebenarannya, Clary. Aku mencintaimu, sejak bertahun-tahun yang lalu aku bertahan dengan rasa ini." "Kau gila," desis Clary memalingkan wajahnya dari Adrian. "Jika Kak Bian dan keluargaku tahu kau pasti akan dihajar oleh mereka. Sudahlah jangan mengada-ada. Kita semua sudah berkomitmen akan menjadi saudara selamanya, jadi kau jangan melewati batasanmu." "Tapi jangan pernah lupakan fakta kalau kita tak memiliki hubungan apa pun, Clary. Jadi wajar jika aku mempunyai rasa padamu." Clary terdiam, ia menghentikan gerakan tangannya yang memotong-motong buah naga untuk dijadikannya jus. "Kenapa sekarang? Kenapa baru sekarang kau meng