Adrian menggebrak meja, kemudian mengepalkan tangan kuat-kuat. Giginya gemeretak menahan amarah yang sejak tadi meluap naik ubun-ubun. Di sebelahnya ada Theo dan Samuel yang masih mencoba menenangkannya. Meski tetap saja diacuhkan oleh Adrian. Tak berapa lama seorang gadis datang dengan tas besar tersampir di bahunya. "Bisa terluka juga kau rupanya." Terkejut mendengar ucapan gadis itu, Adrian, Theo dan Samuel mengangkat wajahnya bersama-sama. "C-Clary, apa yang kau lakukan di sini?" Clary meletakkan tasnya di atas meja, lalu menatap nanar wajah Adrian yang sedikit lebam dan bibirnya yang pecah. "Sejak kapan kau belajar berkelahi? Setahuku kau dulu anak yang baik," gerutu Clary lalu mengeluarkan alkohol dan kapas dari dalam tasnya. Kemudian tanpa permisi i