Sweet Spot

2311 Words

Di tengah kesunyian sore hari, suasana di dalam kastil utama terasa tegang. Wajah Niccolo menampilkan ketidakpuasan yang jelas. Langkahnya tegas, berderap keras di lantai kayu, menuju ruangan di mana Nanna Carla sedang membuat teh di dapur untuk menikmati teh sore. Di balkon rumah vintage, Eloise duduk bersembunyi di balik tirai sambil mengintip Niccolo yang mendekati Nanna Carla. “Si Jallang itu tidak seharusnya dipindahkan ke rumah itu,” suara Niccolo tajam dan dingin, matanya menatap neneknya dengan pandangan menusuk. “Dia harusnya tetap di kastil, di tempat yang seharusnya.” Nanna Carla mengangkat alisnya dengan tenang, duduk untuk menyesap tehnya sebelum menjawab. “Oh, Niccolo. Kau selalu begitu protektif. Aku hanya berpikir dia akan lebih nyaman di sini, di rumah yang lebih tenang

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD