“Tolong dirapikan ini semua!” “Yang itu juga!” Di latar perusahaan tersebut sudah cukup ramai pagi ini. Bukan ramai oleh para karyawan yang berdatangan, melainkan karena semua karangan bunga dan ucapan belasungkawa untuk Reygan hendak dibersihkan. “Pak ini semua dibuang? Kan, masih bagus?” Seorang satpam bertanya-tanya. Namun pria dengan jas hitam itu malah berkacak pinggang di depannya. “Bereskan saja!” “Baik, Pak.” “Semuanya, ya! Jangan sampai ada yang tersisa! Jangan sampai dia melihat semua ini!” “Memangnya siapa yang tidak boleh melihat ini, Pak?” Satpam tersebut bertanya-tanya lagi. Pria yang berkacak pinggang itu pun menurunkan tangannya sambil mengembuskan napas dengan kasar. “Ah, kamu ini!” Dia berjalan dan hendak masuk ke kantornya. Tapi begitu ia sampai di pintu dep