“Aku ... gugup,” ujar Wulan saat mereka tiba di kamar lagi. Mereka baru menyelesaikan makan malam, tapi ... semua makanan itu serasa hanya lewat di mulut dan tenggorokan begitu saja tanpa dikunyah. Wulan kembali masuk ke kamar dan ia masih belum mengganti bajunya. Dulu saat di Ciwanoja, meski dia yang mencuci baju tapi setelah dijemur, semua baju itu diurus oleh Reygan. Sementara di sini, mungkin dirinyalah yang harus mencuci dan mengurus baju-bajunya sampai selesai. “Kenapa? Bukankah keluargaku menerimamu dengan baik?” tanya Reygan pada istrinya tersebut.” Gadis dokter itu mengembuskan napas panjang. “Tapi ... tadi nenek bilang,” ujar Wulan terbata-bata. Reygan pun terkekeh. “Ujian itu?” Wulan pun mengangguk dengan wajah polosnya. “Jangan takut,” hibur Reygan terhadap istrinya