Aku berjalan menaiki anak tangga menuju ruang pribadiku. Sekilas, aku melihat pintu kamar ibu yang baru saja tertutup. Karena rasa pensaran yang teramat sangat, aku pun berjalan mendekati pintu kamar ibu dan menempelkan telinga ku di sana.
Sebelumnya aku memperhatikan sekitar, khawatir ada orang lain yang memergoki aksi ku ini. Setelah di rasa aman, aku pun mengamati dengan cermat perbincangan apa yang sekiranya terjadi di dalam sana. Karena suara yang tidak terlalu jelas aku pun memberanikan diri sedikit menekan handel pintu sehingga pintu itu terbuka sedikit. Hanya sedikit sekali, tapi sudah cukup membuatku mengetahui perbincangan apa yang sedang di bicarakan ibu.
"Mentang-mentang Ratna bukan anak kandung kamu, jadi kamu bisa seenaknya sama dia. Sedangkan Farah kamu bebaskan dia sesuka
