Di sepanjang perjalanan, Icin sama sekali tidak menunjukkan emosi yang berarti. Yang ada dalam kepala cewek itu adalah bagaimana caranya bisa cepat sampai dirumah, menanyakan apa yang sebenarnya ada di otak papanya. Harusnya Icin merancang bagaimana ia akan mengamuk pada Rega, melampiaskan semua kemarahannya tapi Icin lebih menakuti satu hal saat ini. Ia takut Aksa akan dijadikan alat untuk membuatnya terpisah dari keluarga baru papa. Bukan apa-apa, meskipun dirinya adalah anak papa dari wanita yang dulu sempat sangat papa cinta, mungkin saja papanya merasa tidak enak pada istri barunya karena keberadaan Icin sudah pasti akan selalu mengingatkan mama tirinya tentang mamanya bukan? Lagi-lagi Icin mengabaikan Jia. Meskipun benci dengan kebiasaannya yang selalu menganggap Jia ada