Dengan muka masam, Alita berdiri di depan cermin besar sambil menarik-narik ujung gaunnya. Menurutnya gaun yang diberikan Bisma terlalu pendek. Apalagi dengan model lengan kutung. Sangat membuatnya tidak percaya diri. “Udah, ngga usah ditarik-tarik, ntar robek lagi,” ucap Nadine sambil menenteng kotak make up-nya. Ia mengamati Alita dari ujung rambut hingga ujung kaki. “Bagus kok… sini, sini…” Nadine menarik tangan Alita menuju meja rias. Dengan gayanya yang sok make up artis, Nadine mulai merias wajah Alita. Mulai dari fondation, bedak, eye liner, maskara, hingga lipstik warna nude. Beberapa kali Nadine harus memaksa Alita diam karena ia menolak untuk dirias. Tiba-tiba ponsel Nadine berdering. “Siapa sih, ngga bisa liat orang lagi sibuk,” gerutu Nadine sambil melangkahkan kaki menuju