“Kenapa lo ngotot mau nganterin gue? Lagian gue juga biasa sendiri kok,” ucap Alita setelah mobil toyota fortuner warna merah terparkir di halaman kampus. “Elo?” tanya Bisma dengan nada protes. “Iya, iya… kamu,” jawab Alita meralat ucapannya. “Aku cuma pengen tau kok di mana kampus kamu. Siapa temen-temen kamu.” Dengan cepat Alita menoleh ke arah Bisma. “Kamu masih inget kan perjanjian kita? Kamu ngga boleh ngatur-ngatur aku. Ngga juga boleh nglarang-nglarang aku sama temen-temen aku.” “Memangnya bagian mana yang nunjukin kalo aku nglarang-nglarang kamu. Aku cuma pengen kenal kok sama temen-temen kamu. Bener kan?” tanya Bisma menegaskan. Alita mengakui, Bisma adalah sosok yang cerdas, dan hampir semua perkataannya dipatahkan oleh Bisma. “Iya, tapi ngga sekarang,” ucap alita dengan