Nadine segera membuka pintu mobil setelah Alita memarkirkan mobilnya di pinggir jalan, tepat di depan rumah Rangga. Sebuah rumah bergaya minimalis dengan dua lantai yang berada di daerah perkampungan. Walaupun terbilang sederhana, tapi di sekitar lingkungan tempat tinggalnya, rumah Rangga-lah yang paling bagus dan besar dengan halaman depan yang besar pula. Sebuah kolam ikan hias yang berukuran kurang lebih dua belas meter persegi pun melengkapi sudut halaman. “Yuk, masuk,” ajak Nadine ketika Alita masih terdiam di balik kemudi. “Gue takut Nad,” sahut Alita. “Yaelah… lo kaya ngga kenal Rangga aja. Dia tuh ngga kaya elo! Kapan pernah sih Rangga bales orang yang jahat sama dia. Lo inget kan waktu dia di pukul sama Nanda sampe bibirnya berdarah? Emang dia marah? Dia bales?” tanya Nadine