9

1027 Words

9 "Kamu melamun sejak awal berangkat tadi Yana, ada apa?" "Eh iya Kak, apa? Ada apa?" Dan Dayana kaget, ia menoleh sekilas lalu menatap jalanan lagi. Abi mengemudikam mobil dengan kecepatan sedang. "Kan, kamu mikir apa? Jika pernyataan cintaku bikin kamu terganggu nggak usah kamu pikir Yana, cinta kan nggak harus berbalas, aku sudah pernah mengalami bahkan lebih sakit lagi, ditinggal nikah." Dayana masih saja diam. "Kamu punya orang yang kamu cinta Yana?" Lama tak ada sahutan hingga akhirnya ... "Iya Kak." Jawaban lirih Dayana membuat Abi mengembuskan napas berat. "Siapa?" "Masa lalu tapi aku sulit lupa, dan kayaknya nggak akan pernah lupa, tapi aku akan mencoba berjalan sama Kak Abi, siapa tahu bisa lupa." "Tapi nyatanya kamu makin tersiksa kan? Matamu sembab, pasti semalaman

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD