Chapter 14

585 Words

Garrend memperhatikan Biyan yang sedang meletakkan sarapannya di meja. Ia menolak mentah-mentah tadi saat Biyan mengatakan bahwa wanita itu hendak membuat bubur untuk sarapannya. Setelah perdebatan yang alot, akhirnya wanita itu setuju untuk membuat nasi uduk, telur dadar iris, dan ayam goreng untuk sarapan. Wanginya dari masakan Biyan sudah dapat tercium dari tempat Ia duduk. "Kelihatan enak. Duduk, Bi," perintah Garrend. Biyan tidak membantah. Ia mengambil tempat dihadapan Garrend dengan canggung. Wajah Garrend tidak terlihat bersahabat dari kemarin. "Kemarin bawa apa ke kantor saya, Biyan?"  Garrend bertanya sambil menyuap makanannya. "Makan siang." "Maksud saya, menunya apa?" "Sapi lada hitam." "Hari ini saya ngga ke kantor. Saya mau itu untuk makan siang. Buatkan saya lagi," pi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD