bc

THE DUCHESS: ISTRI YANG TIDAK DIINGINKAN

book_age18+
339
FOLLOW
2.4K
READ
love-triangle
family
HE
escape while being pregnant
age gap
forced
second chance
arranged marriage
arrogant
badboy
royalty/noble
heir/heiress
drama
bxg
lighthearted
childhood crush
secrets
polygamy
like
intro-logo
Blurb

WARNING 17+

Katarina Belova (20 tahun) diminta orangtuanya menikah dengan Duke of Tver demi menyelamatkan nama keluarga. Dengan senang hati Katarina menerimanya. Karena bagi Katarina, ini adalah realisasi dari mimpi masa kecilnya—menikahi pria yang telah diam-diam dia kagumi sejak kecil.

Mikail Alexandrovich Zhukov (28 tahun), Di balik wibawanya sebagai Duke, Mikail adalah pria dingin yang hanya peduli pada kewajiban dan kekuasaan, bukan kasih sayang. Baginya, pernikahan hanyalah pengorbanan yang harus dia lakukan, tanpa ruang untuk emosi.

Katarina yakin dia bisa mengisi hati Mikail walaupun pernikahan ini atas dasar perjodohan. Namun, keyakinan itu hancur saat malam pernikahan mereka. Dimana seharusnya Mikail menghabiskan waktu bersamanya, pria itu malah membawa wanita lain ke dalam kamarnya dan bercinta di hadapan Katarina.

Bagaimana Katarina akan bertahan ketika hati dan kehormatan keluarganya dipertaruhkan? Dan apakah dia akan mampu bangkit dari kehancuran atau terus tenggelam dalam dunia penuh kebohongan dan pengkhianatan?

Satu malam yang merubah segalanya

chap-preview
Free preview
PROLOG
“Yang Mulia, anda harus segera masuk dan menunggu pengantin anda di altar.” Sang pemilik rambut cokelat gelap bermata biru itu menoleh. “Haruskah aku hancurkan pestanya, Andrei?” “Semuanya sudah siap, Duke,” tambah Andrei Petrovich, seorang butler yang setia dan terhormat dalam melayani Duke Mikail Alexandrovich Zhukov. Meskipun revolusi Bolshevik mengakhiri era monarki di Rusia, dan gelar-gelar bangsawan secara resmi dihapuskan, beberapa keluarga bangsawan yang memiliki pengaruh besar dan kekayaan luar biasa tetap mempertahankan gelar mereka atas izin dan penghormatan dari pemerintah Rusia saat ini. Salah satu dari keluarga ini adalah keluarga Zhukov, yang telah memegang gelar Duke of Tver selama berabad-abad. Mikail Alexandrovich Zhukov adalah pewaris terbaru dari gelar tersebut. Sebagai Duke of Tver, pria berusia 28 tahun adalah sosok yang karismatik, berwibawa, dan cerdas. Selain gelarnya sebagai Duke, Mikail juga memegang jabatan militer bergengsi sebagai Polkovnik (Kolonel). Sebagai Polkovnik, Mikail bertanggung jawab atas satuan militer strategis dan berada hanya satu langkah lagi untuk naik menjadi General (Jenderal). Oleh sebab itu, banyak bangsawan yang ingin menjadi bagian dari keluarga Zhukov. Namun, orang yang beruntung bisa menjadi Duchess of Tver adalah Katarina Belova, seorang anak dari Count Alexei Petrovich Belova dan Countess Maria Sergeyevna Belova yang berusia 20 tahun. Mikail, membutuhkan seorang pendamping yang sempurna, melihat pernikahan ini sebagai cara untuk memperkuat posisinya dalam masyarakat, sementara Katarina melakukan pernikahan ini untuk menyelamatkan keluarga Belova berada di ambang kehilangan gelar mereka sebagai akibat dari penurunan kontribusi ekonomi mereka terhadap negara. Demikianlah, dua jiwa yang berasal dari dunia yang sama, namun dengan tujuan yang berbeda, dipersatukan dalam sebuah perjodohan yang akan menguji batas dari tradisi, cinta, dan kekuasaan. Dan Katarina melewati batas itu, diam-diam perempuan berambut hitam itu jatuh cinta begitu lama pada sosok Mikail. *** Zamok Belogorie, yang berarti Istana Bukit Putih, adalah kediaman utama keluarga bangsawan Zhukov yang terletak di atas bukit yang menghadap kota Tver. Istana ini, yang telah berdiri selama berabad-abad, memancarkan kemegahan klasik Rusia dengan arsitektur yang menggabungkan elemen-elemen Renaissance dan Baroque, diselingi sentuhan keagungan Eropa Timur. Ditempat inilah Katarina ditinggalkan, kedua orangtuanya kembali ke Kostroma yang berjarak 250 mil dari Tver. “Terima kasih, Sayang, kau menyelamatkan keluarga Belova. Jalankan peranmu dengan baik ya.” “Tentu saja, Papa. Kalian jangan khawatir.” “Jangan khawatirkan Katarina, kami akan menjaganya dengan baik disini,” ucap sebuah suara dari arah tangga. Natalia, sang mertua mendekat. “Jika kalian ingin, mungkin bisa menginap beberapa hari.” “Kami sangat menginginkannya, Yang Mulia. Tapi pekerjaan di Kostroma sangat banyak,” jawab Alexei. “Bantuan anda begitu melimpah, kami harus segera mengurusnya. Terima kasih telah menyelematkan keluarga kami.” Natalia tersenyum, duduk di samping Katarina dan menggenggam tangannya. “Sepadan dengan keberadaan Katarina disini. Siapa yang tidak senang memiliki menantu mahasiswa kedokteran, dan memiliki reputasi bagus.” Katarina tersenyum memalu. “Dan maafkan Mikail yang sibuk, setelah resepsi dia langsung pergi menemui Jendral,” lanjut Natalia. “Tidak apa, kami Duke sangat sibuk,” ucap Maria tanpa beban. Kepergian kedua orangtuanya malam itu membuat Katarina sedih dan senang. Sedih karena berpisah, tapi senang saat menyadari kini dia mendapatkan gelar Duchess, bahkan kedua orangtuanya pun menunduk hormat saat pergi. Belum lagi Natalia yang begitu baik padanya, memberinya pengertian akan kesibukan Mikail. “Ah, pelayan yang kau bawa itu sudah Ibu suruh membereskan kamarmu,” ucap Natalia ketika mereka berjalan di koridor menuju kamar. “Besok, kau akan belajar bersama Ibu tentang tradisi Zhukov. Jadi segeralah istirahat.” Langkah Natalia terhenti di depan kamar dimana didalamnya ada Polina, pelayan pribadi Katarina yang dibawa dari Kostroma. Seketika, senyuman Katarina memudar. “Ibu?” “Iya, kau tidur terpisah dengan Mikail.” “Tapi, Ibu… Bukankah kebiasaan kuno itu sudah lama ditinggalkan?” “Mikail yang menginginkannya, Katarina.” “A-apa?” “Kita bicarakan ini besok ya, istirahatlah sekarang, Nak.” Natalia mengusap pipi Katarina sebelum meninggalkannya dengan kekecewaan disana. “Yang Mulia?” panggil Polina. “Kamar Duke ada di depan kamar anda.” “Apa?” katarina menoleh pada pintu berlapis emas. “Lalu kenapa kami harus terpisah?” “Mungkin Duke punya banyak pekerjaan di dalam, dan dia akan kesini untuk bersamamu, Yang Mulia.” Polina yang sudah lama bersama Katarina itu mencoba menenangkan. “Mau saya buatkan s**u cokelat dan kue untuk membuat mood anda naik?” “Baiklah, buatkan aku itu,” ucapnya berharap bisa memperbaiki keadaan. Polina bahkan memberikan pijatan, aroma theraphy juga memutarkan music klasik. Namun sayang sampai malam larut, Katarina tidak bisa memejamkan mata. Sang pelayan pribadi sudah pergi ke tempat istirahatnya, Katarina masih butuh untuk memijat kepalanya yang sakit. Dia keluar dari kamar, memanggil pelayan mana saja yang masih bangun di jam 2 dini hari ini. “Polina? Dimana tempat tidurmu ini huh? Polina?” Tatapan Katarina terhenti pada pintu sang Duke yang sedikit terbuka, Apa dia tidak masuk ke kamarku karena tidak ingin membangunkanku? Tidak, jangan tersenyum seperti orang bodoh, tenanglah, ucap Katarina dalam hati. “Ahhh…. Shhhh… Yang Mulia…. Anghhh! Kau lu-lupa, menutup pintu… shhhh! Pelan-pelan!” Senyumannya hilang seketika, suara perempuan terdengar jelas dari kamar sang Duke. Dengan tangan gementar, Katarina mendorong pintu sedikit supaya memastikan lebih jauh. Mikail yang dia kagumi itu tengah menghimpit seorang perempuan berambut pirang di dinding sambil menciuminya. Tangan Mikail masih dengan lembut membelai bahu wanita itu, seolah-olah dia adalah harta yang tak ternilai. “AAAAA!” Mata perempuan itu membulat saat menyadari kehadiran Katarina. Dengan panik, dia segera bersembunyi di balik selimut yang tergeletak di sofa, menyembunyikan tubuh setengah telanjangnya. "Yang Mulia..." bisiknya lirih, ketakutan. Mikail menoleh pelan, memandang Katarina dengan tatapan dingin dan melangkah ke arah pintu. “Katarina, tidak sopan masuk ke kamar orang lain seperti itu. Kembalilah ke kamarmu.” Katarina berusaha meraih kontrol. “Ke…. kenapa ada wanita lain di sini, di malam pernikahan kita,Yang Mulia?” Mikail terkekeh tanpa emosi. “Katarina,” ucapnya pelan, “Pernikahan kita ini bukan tentang cinta, tapi tentang keuntungan. Kau tahu itu sejak awal.” Dalam keheningan yang menyakitkan, Mikail melanjutkan dengan nada yang hampir penuh ejekan. “A… apa?” “Kau berharap aku menghabiskan malam bersamamu? Tidak, Katarina. Aku memiliki kekasih,” lanjutnya menutup pintu, meninggalkan Katarina di depan pintu kamar yang mengeluarkan suara desahan kenikmatan wanita lain. “Shhhh… Ahhhh… Yang Mulia! Ahhh! Ahhhh!” Suara percintaan yang begitu jelas.

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook