Chapter 4

1531 Words
Aku tidak meminta banyak, aku hanya berharap kamu akan tetap berada di sisiku ______________________________________ Pintu telah tertutup dan Marvel juga telah keluar dari ruangannya, sedangkan Raynard masih duduk diam dan memikirkan perkataan Marvel tadi. HAAHH.. "Mungkin lebih baik aku mengatakannya nanti" Batin Ray "Sekarang aku harus mengurus pekerjaan ku lebih dulu" Gumam Raynard Setelah sepuluh menit Raynard merenung, ia akhirnya mengambil telfon yang ada di atas meja kerjanya dan menelfon seseorang untuk menanyakan sesuatu. Bip... "Halo, selamat pagi. Dengan sekertaris Anandara, ada yang bisa dibantu?" "Pagi, Ana. Apa ada jadwal meeting hari ini?." "Hari ini ada 2 jadwal meeting dengan klien dan juga ada pertemuan dengan Direksi." "Baiklah. Meeting nya pukul berapa?." "Pukul 09.00pm, Mr. Danish." "Oke. Tolong siapkan berkasnya dan berikan pada saya." "Baik, Mr. Danish." TUT Setelah menutup telfon, Raynard menunggu sekertaris nya masuk untuk memberikan berkas meetingnya. Tok Tok Tok "Masuklah" Kata Raynard. Ana masuk dengan membawa sebuah berkas meeting yang diminta Raynard. "Ini berkas yang anda minta Mr. Danish" Kata Ana sembari memberikan sebuah map pada Raynard. --- Raynard sedang meeting dengan Kliennya. Karena terlalu sibuk dengan dua Kliennya, Ia melupakan masalahnya tadi. Raynard terlalu fokus dengan pekerjaannya. Jam makan siang, Raynard baru saja selesai dengan meeting nya. Ia baru saja merebahkan punggungnya di sofa ruangannya "Punggung ku terasa lebih baik" Gumam Raynard Belum lama ia merebahkan tubuhnya di sofa, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu ruangannya. TOK TOK TOK "Astaga, mengganggu ketenangan saja" Batin Raynard "Ya, masuklah" Ucap Raynard sembari membenarkan pakaiannya yang sudah acak-acakan dan posisi duduknya CKLEK.. "Hei, Ray" Sapa Marvel sembari masuk ke dalam ruangan CEO "Ah, sialan. Aku kira siapa. Ada apa kemari?" Kata Raynard yang merubah posisi duduknya lagi Raynard yang sudah merasa lelah dengan pekerjaannya jadi ketika Marvel masuk ke dalam ruangannya ia bersikap semaunya sendiri. "Ini" Kata Marvel seraya menyerahkan sebuah berkas. "Apa itu?" Tanya Raynard. "Berkas" Jawab Marvel. "Aku juga tau. Maksudku berkas apa itu?" Tanya Raynard. "Ini berkas yang tadi pagi seharusnya aku bahas denganmu, tapi karena lupa jadi baru sekarang aku bisa menyerahkannya padamu" Jelas Marvel. "Ouh. Ternyata kamu ingat dengan apa yang seharusnya kamu lakukan tadi pagi" Kata Raynard. "Tentu saja. Aku ingat" Ucap Marvel. "Oke. Berkasnya letakkan saja di atas meja, nanti aku akan melihatnya" Jelas Raynard. "Baiklah" Ucap Marvel seraya meletakkan berkasnya di atas meja kerja Raynard. Sejenak Raynard merebahkan badannya yang terasa penat. Karena setelah ini ia masih memiliki satu meeting lagi bersama Direksi. "Hei, Ray. Kamu terlihat sangat kelelahan, Bagaimana jika nanti malam kita ke club biasanya untuk menghilangkan lelah?" Ajak Marvel "Aku tidak bisa. Aku harus menyelesaikan beberapa berkas" Jelas Raynard "Oke, tapi jika kamu bisa datang. Aku akan menunggumu" Ucap Marvel "Entahlah" Ucap Raynard "Baiklah. Urusanku sudah selesai. Aku keluar ya" Kata Marvel "Ya" Sahut Raynard Setelah Marvel keluar dari ruangannya, Raynard merasa ia bisa beristirahat untuk sejenak tapi ternyata ia salah. Ada seseorang yang mengetuk pintunya sekali lagi. Tok Tok Tok Raynard merasa geram karena istirahatnya terganggu, tapi ia tidak bisa marah karena sudah jadi kewajibannya sebagai CEO yang di ganggu oleh karyawannya "Masuklah" Jawab Raynard "Selamat siang, Mr. Danish. Pertemuan dengan Direksi akan segera di mulai" Ucap Ana sekertaris CEO "Baiklah, saya akan segera ke ruang meeting" Ucap Raynard sembari berdiri membenarkan pakaiannya. Raynard dan sekertarisnya berjalan ke arah ruang meeting. Selama dua jam para Direksi meeting dengan Raynard. --- Satu bulan telah berlalu, karena terlalu sibuk dengan pekerjaan jadi Raynard melupakan sesuatu. Ia telah melupakan kekhawatiran nya tentang hubungannya, tapi Marvel merasa penasaran karena sudah sebulan Raynard tanpa ada kabar akhirnya ia menelfon Raynard. DRRRTT "Hei Ray, Bagaimana hasilnya?" Tanya Marvel "Hasil apa?" Tanya balik Ray "Astaga Raynard. Mampus kamu. Kamu melupakan pembicaraan kita satu bulan yang lalu" Ucap Marvel " Hei, aku masih hidup. Pembicaraan tentang apa?" "Kamu lupa atau pura-pura lupa dengan kekhawatiran tentang hubunganmu dengan Clarissa?" Raynard teringat kembali dengan masalahnya yang satu bulan lalu waktu Marvel memberinya saran. Raynard akhirnya ingat jika dia belum mengatakan kebenarannya pada Clarissa "astaga, aku lupa" Kata Raynard seraya menepuk dahinya "Mampus kamu Ray" Kata Marvel "mau sampai kapan kamu menyembunyikan identitasmu yang sebenarnya?" Lanjut tanya Marvel "Tunggu sebentar, aku masih ada urusan. Bye" Ucap Ray TUT Seenaknya Ray memutuskan sambungan telfonnya dengan Marvel. "Astaga, kenapa aku bisa melupakannya begitu saja?" Batin Raynard Sebenarnya Raynard melupakan masalahnya karena terlalu sibuk bekerja dan ketika ia mengingat masalahnya, Raynard menelfon seseorang untuk melakukan sesuatu. "Halo, selamat siang, dengan Anandara, ada yang bisa di bantu?" "Siang Ana, tolong reservasi kan restoran yang romantis untuk malam ini pukul 07.30pm" perintah Raynard "Baik, Mr. Danish. Untuk berapa orang?" Ucap Ana "Untuk 2 orang" Kata Ray "Baik, Mr. Danish" ucap Ana mematuhi perintah dari Raynard Anandara merupakan Sekertaris Raynard yang meja kerjanya berada di depan pintu ruangan CEO dan ia langsung melakukan apa yang di perintahkan oleh CEO nya. Sedangkan Raynard yang berada di ruangan CEO merasa gugup karena nanti malam ia akan mengungkapkan kebenaran tentang dirinya "Semuanya akan baik-baik saja" Ucap Raynard dalam hati Pukul 10.00am, Raynard ada pertemuan di salah satu ruangan lantai 10. Ia harus memikirkan cara untuk menghindari Clarissa supaya ia tidak ketahuan. Raynard meminta bantuan Marvel untuk mengalihkan perhatian Clarissa. --- Di lantai 10, Clarissa sedang berada di ruangan duduk di kursi kerjanya dan mengerjakan beberapa berkas yang sudah ada di atas meja kerjanya sedari pagi tadi "Astaga, Sampai kapan berkas ini ada di atas mejaku?" keluh Clarissa "Sampai kau menyelesaikan itu semua, Clarissa" Jelas Allura SIGH... "Aku harus segera menyelesaikan berkas-berkas ini sebelum diminta" batinku seraya membuka map yang ada di depannya Dengan semangat kerja di pagi hari ia mengerjakan berkasnya hingga tidak terasa sudah 4 jam berlalu dan waktunya untuk istirahat, tapi Clarissa belum selesai juga "Astaga ini pekerjaan kenapa tidak selesai-selesai, sepertinya berkasnya beranak deh" keluh ku dalam hati melihat berkas yang sedari tadi gak ada habisnya Clarissa tidak menyadari waktu sudah pukul 12.10pm jam istirahat makan siang dan tanpa ia sadari rekan kerjanya telah menuju ke kantin Tiba-tiba handphone Clarissa berdering, ia melihat layar handphonenya dan ternyata tertera nama *Raynard* lalu ia mengangkat telfonnya "Halo, Ray" ucap Clarissa "Sayang, kamu dimana?" Tanya Raynard "Di ruangan kantorku, Ray" jawab Clarissa "Apa kamu tidak istirahat makan siang?" Tanya Ray Clarissa yang mendapat pertanyaan dari Raynard seperti itu, ia langsung melihat jam tangannya "Astaga, sudah jam istirahat" ucap Clarissa seraya menepuk dahinya "Iya, ini sudah jam istirahat kantormu kan?" Ucap Raynard "Iya. Aku akan istirahat di kantin sekarang, terima kasih ya sayang sudah menelfonku. Jika kamu tidak menelfon, aku pasti tidak akan istirahat" Ucap Clarissa Clarissa langsung menutup telfonnya dan berjalan menuju ke lift untuk turun ke lantai 1. Tanpa Clarissa sadari, sedari tadi Raynard sudah melihatnya dari balik pintu luar ruangannya TING! Clarissa sampai di lantai 1 dan berjalan ke kantin kantor lalu ia membeli makanan dan menghampiri kedua temannya yang sudah menikmati makanan mereka "Dasar kalian tidak setia kawan. Kenapa aku di tinggal di ruangan sendirian dan kalian sudah di kantin saja" kesal ku pada kedua temanku seraya menepuk pundak mereka Allura yang sedang makan jadi tersedak, sedangkan Meida yang sedang diam jadi terkejut karena ulahku "Astaga Clarissa, kamu mau membunuhku. Bagaimana jika tadi aku mati karena tersedak makanan?" kesal Allura "Maaf, aku tidak sengaja, tapi salah kalian juga meninggalkanku" Meida masih mengelus dadanya karena terkejut, setelah lebih baik ia yang gantian mengomel "Kamu sendiri yang salah, dari tadi kami sudah memanggilmu untuk mengajakmu ke kantin tapi kamu serius mengerjakan pekerjaanmu dan tidak merespon kami jadi kami berangkat ke kantin dulu" omel Meida Clarissa yang merasa kelaparan jadi tidak menghiraukan perkataan Meida, ia menikmati makanannya yang enak. Ketika Clarissa masuk ke dalam lift untuk ke kantin kantor, Raynard juga kembali ke ruangannya. Ray teringat ketika ia menelfon Clarissa tadi. "Andai aku tidak sedang berada di lantai 10 mungkin aku tidak tahu jika Clarissa belum turun ke kantin dan sedang serius dengan pekerjaannya" Gumam Raynard. Flashback On Dua jam sebelum istirahat makan siang. Raynard sedang berada di salah satu ruangan lantai 10 Ia sedang ada pertemuan di lantai tersebut. Ketika Ray telah selesai dengan urusannya, ia berjalan melewati ruangan Clarissa dan melihat kekasihnya itu sedang fokus dengan pekerjaannya. Setiap karyawan yang melewati Raynard menyapanya dengan sopan. "Selamat siang, Mr. Danish" Sapa seorang karyawan "Siang" Balas Raynard Hingga tanpa sadar Clarissa telah sendirian di ruangan tersebut. Ray yang melihat kekasihnya sendirian, ia berinisiatif untuk menelponnya karena waktu sudah lewat 10menit jam istirahat, Jika Clarissa di biarkan seperti itu bisa-bisa ia lupa untuk makan siang Ray pun mengambil handphone yang ada di saku celananya dan menelfon kekasihnya itu "Halo, Ray" ucap Clarissa "Sayang, kamu dimana?" Tanya Raynard "Di ruangan kantorku, Ray" jawab Clarissa "Apa kamu tidak istirahat makan siang?" "Astaga, sudah jam istirahat" ucap Clarissa seraya menepuk dahinya "Iya, ini sudah jam istirahat kantormu kan?" Ucap Raynard "Iya. Aku akan ke kantin sekarang, terima kasih ya sayang sudah menelfon ku mungkin jika kamu tidak menelfon, aku tidak akan sadar sudah waktunya istirahat" Ucap Clarissa Setelah telfonnya dimatikan oleh Clarissa, kekasihnya itu berjalan menuju kantin dan Ray yang melihat kekasihnya dari balik tembok hanya tersenyum "Syukurlah ia akan istirahat makan siang" batin Ray sembari tersenyum Flashback Off Raynard sudah berada di dalam ruangannya, ia tengah memeriksa berkas yang ada di mejanya. Ketika tadi ia melihat Clarissa melewatinya didepan ruangan Marketing, ia berharap Clarissa akan tetap bersamanya setelah nanti malam, walaupun Ray merasa ragu dengan keputusannya tapi ia harus melakukannya "Semoga keputusanku ini sudah tepat dan semoga kamu akan tetap bersamaku setelah nanti malam" harapan Ray "Apapun yang terjadi setelah malam ini, semoga tidak hal buruk yang akan terjadi" Batin Ray. Jika berfikir terus tanpa melakukan tindakan maka akan menjadi khayalan saja. Raynard yang terus berfikir tentang hubungannya dengan Clarissa, tidak akan ada jalan keluarnya. To be continued..
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD