When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Aditya yang kewalahan mencari dua sahabatnya. Hanya bisa marah dengan dirinya sendiri, karena telah gagal menjaga mereka. Akan tetapi, kini ia mulai tenang setelah memakan pisang pemberian Mak Asih. Setidaknya ia sekarang tahu keberadaan Sekar, tapi ia masih bingung mencari keberadaan Akira. Tiba-tiba Adhitya teringat dengan corolla hitam yang melintas di depannya tadi. Ia merasa mengenal pemilik mobil itu, tapi ia gagal untuk mengingat siapa di dalam mobil tersebut. "Apakah mobil itu yang membawa Akira pergi! Atau mobil itu yang membawa Sekar pergi. Kenapa kalian harus begini!" kesal Adhitya dengan mengacak-acak rambutnya sendiri. *** Mak Asih membawa Sekar ke rumahnya untuk menjauhkannya dari Akira dan sosok tudung merah yang selalu mengganggunya. “Kamu di sini aman, Nduk. Pagar