"Cepat katakan Arumi, katakan bahwa perasaanku bukan sepihak. Katakan ya, bahwa bukan cuma aku yang menunggu pertemuan kita." Desak Kookie. Arumi membeku. Ia sudah menjauhkan diri tapi Kookie malah membawanya ke dalam pelukan. "Cukup katakan ya Arumi, please." "Maaf, jangan nangis." Lirih Arumi ketika keningnya basah oleh air mata Kookie. "Ya, aku mencintaimu Jeon Kookie." Bisiknya dan masih terdengar oleh Kookie membuat pria itu tertawa tapi juga menangis. "Kubilang jangan menangis." "Ini tangisan kebahagiaan sayang, aku bahagia akhirnya bisa meraih pinguin penyembuh ku lagi." Kesal Kookie masih menangis, Arumi menaikkan pandangan dan mengalungkan kedua tangannya di leher Kookie. "Jangan nangis, Umi nggak suka liatnya." Kookie tersenyum mengangguk kembali membungkuk sedikit dan kem