28 Aroma harum kue menguar di udara, saat Benigno memasuki rumah sore itu. Dia berdiri di tengah-tengah ruang keluarga sambil mengendus-endus, kemudian dia meneruskan langkah menuju dapur. Andara yang melihat Benigno datang, menyenggol lengan kakaknya yang spontan berhenti mengaduk adonan kue. Falea refleks merapikan anak rambut yang lepas dari ikatan sambil memandangi laki-laki yang mengenakan kemeja hitam. "Sudah ada yang matang?" tanya Benigno sembari memindai sekitar. "Ada, tapi yang rasa pandan," jelas Falea. "Aku kayaknya belum nyoba yang itu." Falea menggapai deretan rak di mana kue-kue bingka tengah didinginkan dalam kotaknya. "Ini, khusus buat Bapak, saya buat yang besar," ungkapnya sambil mengulurkan kotak. Benigno meraih benda itu dan mengambil sendok dari tempatnya