Murka

1145 Words

Raungan itu bukan sekadar gema dalam jurang, melainkan seruan kemarahan yang membangkitkan entitas purba, kekuatan yang tertidur di kedalaman waktu. Cahaya merah yang menguar, bukan sekadar ancaman, melainkan pertanda bangkitnya murka, kekuatan yang mampu menelan dunia dalam kegelapan abadi. Di tengah getaran dahsyat, Senja dan Bayu merasakan kehadiran yang mengintai, sebuah entitas yang lebih besar dari jurang itu sendiri. "Kalian telah membangunkan aku," raung suara itu, gema mengguncang jurang. "Dan sekarang, kalian akan merasakan murkaku." Senja dan Bayu saling bertukar pandang, ketakutan mencengkeram hati mereka. Mereka bukan hanya menghadapi monster, melainkan sesuatu yang lebih tua, lebih kuat, sesuatu yang terikat dengan jurang itu sendiri. "Apa itu?" bisik Bayu, matanya meminda

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD