Eza hanya menatap sesaat wajah gadis yang ada di sampingnya. Nampak bibirnya sedikit belepotan karena es krim yang ia makan. Hingga Eza mengusapnya dengan ujung Ibu jarinya. "Fe, aku bertanya karena merasa jika Farel tidak mudah menyerah. Aku seorang lelaki juga Fe, aku punya insting kuat mengenai hal itu. Paham?" ucap Eza serius. Feli hanya mendengarkannya saja. "Jadi?" tanya Feli balik. "Jadi ya kalau ada sedikit saja sesuatu mengenai Farel, bisa kok kamu cetitakan ke aku. Jangan kamu pendam sendiri. Paham?" ucap Eza pada sang kekasih. "Siap Bos!" canda gadis itu kemudian. "Serius Fe...!" sahut Eza kemudian. Barulah Feli menanggapinya dengan serius. "Baiklah kak... aku juga serius. Nggak akan ada sesuatu yang aku tutupi darimu. Sebaliknya kamu juga melkukan hal yang sama kan kak?"