Bab 48 Sakit tidak berdarah.

2013 Words

Eza terdiam sesaat di ambang pintu yang baru di bukanya. Dengan kedua mata yang membelalak lebar dan bibir yang sedikit melongo seakan begitu terkejut dengan apa yang di lihatnya. "Kak Eza cepatlah bantu aku," ucap gadis itu kemudian. Barulah saat itu Eza rersadar kemudian langsung mengatupkan bibirnya yang sedikit terbuka ketika menatap garis punggung Feli di sana. "Akh, iya Fe... tunggu," balas Eza kemudian. Lelaki itu kemudian berjalan mendekat ke arah Feli sembari menghembuskan nafas perlahan yang baru saja ia hirup. Eza dengan degupan jantungnya yang seakan mau meledak mencoba untuk mengendalikannya. Meski saat itu kedua tangannya terasa sedikit gemetar karena sesekali menyentuh kulit punggung gadis itu. Hingga Eza berhasil menarik resleting itu naik ke ujung bagian atas dress yang

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD