Devi melangkah keluar dari dalam lift berjalan gontai menuju unit Devon. Sampai di depan pintu, wanita itu mengetuk pintu apartmen. Mendesah lirih sambil menunggu Devon membuka pintu. Kenapa hidupnya jadi rumit begini? Devi mulai menyadari semua kesalahannya selama ini. Menjadi wanita ketiga ternyata harus selalu berakhir semenyedihkan ini. Pintu terbuka, wajah Devon yang bengis langsung menyambutnya. Devi menelan ludah susah payah mendapati bagaimana Devon yang hanya bertelanjang d**a dengan celana boxer membungkus tubuh bawahnya. "Sampai kapan kau akan berdiri disitu?" tegur Devon lalu meninggalkan Devi begitu saja. Devi tergagap merasa malu pada dirinya sendiri karena terlalu mengagumi tubuh atletis milik Devon. Hei, dia wanita normal. Jika disuguhi pemandangan yang menyegarkan se