"Ke.. Keenan?! " Salma sangat terkejut saat mengetahui majikannya adalah orang yang selama ini dibencinya. Orang yang sudah merenggut keperawanannya secara paksa dan meninggalkannya begitu saja.
Keenan sama sekali tidak terkejut saat melihat Salma. Dia tau jika Salma yang melamar pekerjaan dirumahnya pada hari itu. Tanpa ragu Keenan menerimanya lewat asistennya dengan iming-iming gaji yang besar.
Salma hanya bisa menunduk ke bawah lantai saat Keenan melewatinya begitu saja bersama wanita cantik dan anaknya Calvin.
"Mama?! " teriak Calvin sambil melihat ke arah Salma dan langsung memeluknya dengan erat.
"Tu.. tuan muda sa.. saya bukan mamamu" ucap Salma terbata sambil melirik ke arah Keenan dan wanita cantik yang ada di sebelahnya.
"Calvin dia bukan mamamu sayang, ayo ikut sama tante" ajak wanita cantik itu sambil menarik tangan Calvin.
"Lepaskan nenek sihir!! " Calvin menghempaskan tangannya yang dipegang oleh wanita cantik itu.
"Calvin!! jangan seperti itu!! tante Clara akan jadi mamamu kamu harus sopan dengannya minta maaf pada tante Clara!! " seru Keenan marah. Dia tak suka melihat kelakuan anaknya yang kurang ajar.
"Tidak mau!! ini mamaku!! mama!! mama!! hiks hiks hiks hiks" Calvin menangis di pelukan Salma. Dia mengira Salma adalah mamanya karena wajah mamanya dan Salma hampir mirip di foto yang sering ia lihat selama ini. Keenan langsung menggendong Calvin agar melepas pelukannya pada Salma tapi anaknya malah menggigit tangannya.
"Ahkk!!" teriak Calvin kesakitan.
"Calvin!! dengar kata papa!! dia bukan mama kamu!! masuk ke dalam kamarmu atau papa akan menghukummu!! " ancam Keenan dengan tegas.
"Papa jahat!! " Calvin berlari masuk ke dalam kamarnya sambil menangis. Aulia baby sitter Calvin menyusulnya untuk menenangkannya.
"Sayang kamu jangan kasar dong sama Calvin. Kasihan dia kan masih kecil" ucap Clara mencari perhatian Keenan.
"Tidak apa-apa aku harus tegas padanya kalau tidak dia akan tumbuh menjadi anak yang manja. Maafkan sikap Calvin ya" ucap Keenan pada tunangannya.
"Iya sayang tidak apa-apa kok namanya juga anak-anak, ayo kita istirahat aku capek sekali ingin rebahan" Clara bergelayut manja memeluk lengan Keenan di hadapan para pembantu tanpa rasa malu. Beberapa diantara mereka menatap jijik pada Clara tunangan majikan mereka yang bermuka dua. Setelah kedua majikan mereka pergi mereka mulai satu persatu menggunung Clara.
"Aku heran kenapa tuan Keenan mau tunangan dengan si nenek lampir itu!! kalau di depan tuan dia manis sekali kalau di belakang kerjaannya ngomel-ngomel melulu gak kayak mendiang istri tuan yang dulu. Nyonya Zahra orangnya baik, cantik, dan lembut. Aku sempet syok deh waktu Salma datang kemari karena wajahnya hampir mirip dengan nyonya Zahra." ujar bu Nur.
"Emangnya kenapa istri tuan sampai meninggal? apa aku semirip itu dengan mantan istrinya? " tanya Salma penasaran.
"Nyonya Zahra meninggal waktu melahirkan tuan Calvin. Dia mengalami pendarahan sampai nyawanya tak tertolong lagi. Beneran serius kamu mirip dengan nyonya Zahra apalagi di bagian matanya. Fotonya ada di gudang belakang karena tuan Keenan menyimpannya disana sejak tunangan dengan Clara" jawab bu Nur. Salma hanya mengangguk-angguk mengerti. Tapi sepertinya ini adalah hari terakhir dia bekerja di rumah ini karena dia tak ingin berurusan dengan Keenan lagi.
Setelah selesai bergosip mereka kembali bekerja dengan pekerjaan mereka masing-masing. Salma ditugaskan untuk menyapu di dekat kamar tuan Keenan yang berada di lantai 2 rumah ini. Saat ia sedang menyapu terdengar suara erangan yang berada d sebuah kamar yang cela pintunya sedikit terbuka.
"Ahh Keenan lebih cepat ouhh" desah wanita yang Salma perkirakan adalah suara Clara. Ia mendekat dan melihat aksi mereka di dalam sana. Mata Salma terbelalak saat melihat Keenan sedang menghujam Clara dalam posisi menungging.
Keenan menyadari jika Salma sedang mengintip di balik cela pintunya yang terbuka. Ia tersenyum penuh arti pada Salma sambil menghujam milik Clara lebih dalam. Cukup lama Salma melihatnya lalu dia kembali sadar dan segera pergi dari sana.
***
Salma memutuskan berhenti bekerja karena tak ingin berurusan dengan Keenan lagi. Dia mulai mencari kerja di tempat lain tapi sulit karena faktor umurnya dan tidak ada pengalaman kerja sama sekali. Kemudian dia duduk di bangku taman sambil menyesap es seribuan yang ia beli di pinggir jalan.
Suara teleponnya berdering. Salma melihat ada nomor asing yang menelponnya. Langsung saja Salma mengangkat panggilan telepon itu.
"Halo" ucap Salma.
"Salma kenapa kamu tidak bekerja hari ini?kamu tidak bisa berhenti seenaknya begitu saja setelah menanda tangani perjanjian kontrak kerja. Sekarang kamu kembali ke rumah tuan Keenan atau saya akan melaporkan kamu ke polisi dan mengganti uang ganti rugi!! " ancam asisten Keenan.
"Tapi pak saya hanya melamar jadi pembantu. Saya tidak tau kalau yang saya tanda tangani itu surat perjanjian semacam itu!! halo pak halo!! halo!! "
Telepon dimatikan secara sepihak oleh asistennya Keenan. Sudah Salma duga ada yang aneh. Mana ada gaji pembantu sebesar itu. Ternyata ini semua adalah rencana Keenan untuk menjebaknya.
"Sialan!! aku harus bagaimana? tidak mungkin aku minta bantuan mas Raihan. Uang bulanan dan mobil saja diambilnya dan dikasih ke Mira." Salma terpaksa kembali kerumah Keenan. Dia menghadap asisten Keenan untuk menyelesaikan permasalahannya.
"Pak maafkan saya tapi saya tidak mau bekerja lagi disini. Saya hanya melamar jadi pembantu kenapa jadi seribet ini urusannya?"
"Kamu lihat ini, kamu sudah tanda tangan surat perjanjian ini. Jika kamu melanggar kontrak kerja maka kamu harus mengganti uang 100 juta hari ini juga." asisten Keenan menyerahkan salinan surat perjanjian yang pernah Salma tanda tangani. Salma mengamil surat perjanjian itu dan membacanya. Harusnya dia baca dulu isinya sebelum menandatanganinya. Dia tak menyangka masalahnya akan jadi serumit ini.
"Baiklah pak saya akan bekerja kembali disini. Mohon maafkan saya" Salma hanya bisa mengalah kalau sudah begini jadinya. Mana ada dia uang sebanyak itu. Mau sampai hujan batu sekalipun mas Raihan mana mau mengeluarkan uang sebanyak itu untuk membantunya.
"Mama!!" panggil Calvin sambil berlarian ke arahnya lalu memeluknya lagi.
"Mama kemana saja? Calvin cariin kemarin kok mama gak ada. Calvin kangen banget sama mama" ucapnya dengan raut wajah yang sedih. Dari lahir dia tidak pernah bertemu dengan mamanya. Keenan tidak pernah menceritakan kalau istrinya sudah meninggal karena takut anaknya akan sedih jadi dia hanya mengatakan kalau mamanya sedang pergi jauh.
Tiba-tiba saja Keenan datang menghampiri mereka. Salma hanya bisa terdiam dan menatapnya dengan penuh kebencian.
"Halo Salma apa kabarmu? lama tidak bertemu" sapa Keenan seraya tersenyum pada wanita yang pernah menghabiskan malam panjang bersamanya dulu. Setelah malam itu Keenan tak dapat melupakan jeritan kesakitan dan tangisan wanita itu. Rasa bersalahnya menghantuinya setiap malam. Dia tak sengaja meniduri Salma karena mabuk. Diam-diam Keenan menyimpan rasa padanya hanya saja Salma sudah berpacaran dengan Raihan. Di waktu yang sama dia harus menikahi Zahra karena perjodohan jika tidak dia akan kehilangan seluruh harta dan warisannya. Kenapa Salma harus hadir di saat dia sudah bertunangan dengan Clara. Hatinya mulai goyah kembali saat bertemu kembali dengannya.
"Aku tidak akan pernah melepaskan dirimu lagi Salma" batinnya.