Dean mencoba berdiri, paha kirinya sangat perih, tidak sempat ia mengikat lukanya untuk menghentikan pendarahan, sedikit pincang, tapi dia tidak menyerah. Ditariknya dua pedang pendek dari punggungnya, menghunusnya dalam keadaan siaga di kedua tangannya. Dean bersiap menyerang. Tiga mata-mata Guldora menyerang sekaligus. Pedang mereka bersahut-sahutan gesekannya. Serangan Guldora cukup mematikan, walaupun bukan kecepatan, tapi kekuatan pukulannya luar biasa. Dean berkali-kali hampir tumbang karena meremehkan pukulan pedang mereka. dia tidak kewalahan dalam kecepatan serangan, tapi cukup kerepotan menahan tenaga serangan mereka. Zakaffa dan Guldora memiliki ciri khas pertarungan masing-masing. Zakaffa -utamanya Vocksar- unggul dalam kecepatan serangan, tapi Guldora mereka memiliki tekanan