Pertandingan tengah berlangsung, antara Ezra Vs delegasi sekolah tinggi pedang. Nam betul-betul antusias dengan pertandingan ini. dia bahkan tidak berkedip dan tidak mau diganggu. Regha masih duduk di sebelah Naviza. Sementara Angkasa juga belum beranjak dari tempatnya. Sesekali dia tertawa mengawasi usaha keras Regha mencoba untuk akrab dengan Naviza yang selalu gagal.
"kau tidak mungkin bisa menaklukannya, Regha.. yang benar saja! Haha" ejek Angkasa dari jauh.
Sementara mata dan telinganya tetap siaga, matanya berkeliling secermat mungkin mengamati setiap orang yang dia lihat di tribun ini.
dia berusaha mengidentifikasi mereka satu per satu dari cara berpakaian, raut wajah, otot tangan, cara berdiri, cara bergaul bahkan jika memungkinkan dia berusaha mencari orang yang memiliki simbol
