Krisis

1626 Words

Di Istana, lebih tepatnya di dalam kamar pribadi Faritzal, bukan di ruang kerjanya.  Xatho menemuinya sejak lima belas menit lalu, dia datang tergesa-gesa mendesak ingin bertemu Raja meskipun satu peleton pelayan melarangnya, sebab ini waktu Sang Raja istirahat. Tidak bisa disalahkan memang, sebab ini pukul 2 dini hari. Gagal menerobos barisan pelayan, Xatho mengambil jalan pintas masuk lewat jendela balkon kamar Faritzal. balkon yang tepat menghadap ke timur. dan ditempat itulah, Faritzal termenung menatap langit malam. “Yang Mulia..” suara Xatho terdengar berat dan basah. Napasnya masih terengah setelah berkuda cepat dan melompati dinding hingga sampai di lantai dua kamar Faritzal. air mukanya tidak santai sedikit pun, Xatho sedikit panik.  “Yang Mulia, apa yang sebenarnya terjadi?” t

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD