Regha menarik napas panjang dan tersenyum lagi setelah mengingat kejadian malam yang lalu. “kadang aku merasa bersyukur, mereka memberimu racun satu setengah bulan lalu sampai kami semua mengira kau mati. Karena racun itu lah yang menyelamatkanmu kali ini, ANgkasa. kami semua bahkan sudah angkat tangan dan mempersiapkan diri dengan sangat keras, jika kali ini kau benar-benar akan mati di hadapan kami semua.” Ucap Regha. “jangan merubah topik pembicaraan ini Regha, Cepat laporkan padaku apa kau berhasil melacak persediaan pangan itu!” bentak ANgkasa. Regha terkejut dengan bentakan sahabatnya itu. dia berubah jadi serius dan formal lagi sekarang. “beras itu tidak ada disana.” Jawaban yang cukup singkat dan sangat jelas. “maksudmu semuanya sudah hangus? Kalian gagal menyelamatkannya?”