Suara ketukan pintu membuatku sadar dari lamunan. Aku tidak yakin kalau Jun Hee masih berada di luar sana. Namun nyatanya pria itu masih berdiri tegap di depan pintu. Wajah tampan itu tidak sedikit pun mengulas senyum. Apa aku tidak salah melihat bahwa Jun Hee terlihat murung? Aku mengerti sekarang, mungkin saja dia dicampahkan oleh wanitanya. Mengingat kejadian itu membuatku kembali teringat dengan wanita yang mencium Jun Hee kemarin. Dia bahkan sudah punya kekasih dan masih mengejarku. Dasar pria. “Aku ingin bicara padamu,” ujarnya dengan suara parau. Dia terlihat berbeda dari biasanya. Aku tidak mengerti mengapa suara Jun Hee terdengar seperti orang tertekan yang membuatku ingin memeluknya dan memberikannya semangat. Aku menggeleng untuk mengenyahkan segala keinginan konyol itu. Aku