Hari ini aku terpaksa datang ke rumah orang tuaku karena hari ini adalah hari pertunanganku dengan Adli. Tak seperti perempuan lain yang akan tersenyum dan bahagia karena akan bertunangan, aku malah tak tersenyum dan sedih karena akan meresmikan perjodohan ini. Aku masih berada di kamarku dan duduk di pinggir ranjang sambil membaca n****+ kesukaanku. Tidak ada rasa gugup atau antusias, yang ada hanya rasa bosan menunggu namaku dipanggil turun ke bawah. "Luna!" "Kau masih sempat membaca n****+ di hari pertunanganmu?" "Leva, kau mengagetkan aku saja." Aku menatap terkejut ke arah gadis cantik yang terlihat anggun dengan gaun katun berwarna putih itu. Akhirnya dia datang juga ke pertunanganku sehingga aku memiliki teman di sini karena aku tak mengenal siapa pun tamu undangan di sini. "Ja