“Hei,” sapa Hideo. Laki-laki itu baru saja datang ke restoran, masuk dari pintu dapur. Sontak membuat Maria terkejut, wanita itu menghentikan kegiatannya sejenak. Menoleh pelan-pelan, tersenyum kikuk pada Hideo. “Tumben, kau awal hari ini.” Maria segera menoleh kembali, berpura-pura sibuk mencuci sayur-sayuran yang akan ia gunakan untuk memasak nanti. Hideo berjalan mendekati Maria, menarik kursi di depan meja dan mendudukinya. Hideo menyandarkan kepala ke tangannya, menatap punggung Maria dengan intens. “Apa kau sudah memikirkannya?” tanya Hideo. Tangan Maria terhenti, tubuhnya menegang. Setelah beberapa detik, Maria mematikan keran air. Dia memutar tubuhnya, berjalan menghampiri Hideo, menarik sebuah kursi yang berhadapan dengan laki-laki itu. “Beri aku waktu untuk memikirkannya,”