lima belas

1139 Words

"Sekali aja, please?" Pram menatapku, memohon. Aku benci. Tangannya masih menggenggam gelas yang berisi cairan menjijikkan itu. "Kalau nggak mau, aku telepon Ayah sama Bunda suruh ke Jakarta dalam waktu dekat." "Pram..." "Nggak mempan." Fuck. Dia semakin berani setelah kemarin dokter memberi kepastian kalau bagian dari dirinya sedang ada di dalam tubuhku. Oh My, maksudku... aku benar-benar hamil! Apa kalian bahagia atas berita baik ini? Aku sangat. Tetapi tidak soal urusan yang satu ini. Dia langsung mencari merek s**u ibu hamil yang menurutnya paling baik. Entahlah, standar apa yang ia gunakan untuk menentukannya. Saking bahagianya, semua orang ia kabari; Ibu, Dhea, Ayah dan Bunda, dan semua follower-nya. Dia bilang, ini juga berkat doa dari mereka. Padahal aku tidak yakin mereka men

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD